Pembelajaran permainan kasti termasuk kedalam permainan bola kecil yang sering diajarkan di sekolah dasar. Di dalam permainan kasti juga mengandung nilai seperti kerjasama, sportivitas, kejujuran. Kasti merupakan permanainan bola kecil.
Menurut Margiyani (2008: 2), istilah kasti berasal dari negara Belanda. Permainan kasti di lapangan menggunakan bola kecil, dan pemukul dari kayu. Permainan kasti di lakukan oleh dua regu. Satu regu menjadi pemukul dan regu yang lain menjadi regu penjaga.
Permainan kasti dapat di lakukan oleh siswa laki-laki dan perempuan. Permainan ini di pimpin oleh seorang wasit dan di bantu oleh tiga orang pencacat nilai. Permainan kasti termasuk dalam permainan bola kecil. Apabila diamati jenis permainan yang lebih mengutamakan kegiatan fisik. Permainan kasti dimainkan oleh 2 regu, yang masing-masing regunya terdiri 12 orang.
Untuk bermain kasti harus bisa menguasai gerakan dasar seperti menangkap bola, melempar bola, memukul bola. Seorang pemain kasti harus memliki keterampilan gerakan berlari, meloncat dan menghindar.
a. Lapangan Permainan Kasti
Menurut Sumitro (1991: 20) lapangan yang digunakan untuk permainan kasti berukuran 30 m x 60 m, dengan ruang pemukul dan ruang bebas menjadi 30 m x 65 m untuk ukuran lapangan yang terbesar dan untuk ukuran yang terkecil 30 m x 45 m dengan ruang pemukul menjadi 30 m x 50 m.
Ukuran yang besar untuk anak-anak besar, sedang ukuran yang kecil untuk anak-anak kecil atau anak-anak perempuan.
Gambar Lapangan Permainan Kasti |
b. Aturan Permainan Kasti
Menurut Sumitro (1991: 22-30), di dalam permainan kasti ada beberapa aturan dalam permainan kasti, yaitu;
- Kayu Pemukul Kayu pemukul terbuat dari yang panjangnya antara 50-60 cm. Penampang bulat telor (oval), lebarnya tidak lebih dari 5 cm, dan tebalnya 3,5 cm. Panjang pegangan antara 15-20 cm, tebal 3 cm, dan boleh di balut.
- Bola
Bola yang dipergunakan adalah bola kasti, yang terbuat dari karet atau kulit, ukuran lingkaran antara 19-20 cm, dan beratnya antara 70-80 gram. Bola yang terlalu tinggi pantulannya seperti bola tenis tidak baik untuk kasti. - Regu
Setiap regu terdiri dari 12 orang pemain. Salah seorang ditunjuk menjadi pemimpin (kapten) regu. Semua pemain memakai nomor dada yang tampak dengan jelas. Sebelum pertandingan dimulai, kapten regu menyerahkan daftar nama-nama pemain dengan nomor urutnya kepada wasit. Giliran memukul bola berdasarkan urutan nomornya. - Bunyi peluit :
a) satu tiupan panjang : bila tukar bebas
b) dua tiupan pendek : bila pukulan salah dan bila pukulan luncas
c) dua tiupan panjang : bila tukar bebas dan bila bola hilang
d) tiga tiupan panjang : bila permainan akan dimulai (permulaan dan sehabis istirahat) dan bila permainan selesai. - Pelambung
Seorang dari regu lapangan jadi pelambung. Ia melambungkan bola dari dalam petaknya. Selama pertandingan, pelambung dapat ditukar atau diganti dengan pemain lain oleh pemimpin regu, asal pada waktu bola tidak dalam permainan - Pembantu Pelambung
Pembantu pelambung berdiri dibelakang pemukul dengan jarak sekurang- kurangnya dua langkah (± 1,5 m). - Melambung
Pelambung melambungkan bola dengan cara mengayunkan tangan dari bawah ke depan pemukul. Ia harus berdiri di dalam petaknya dengan kedua belah kakinya menginjak tanah. Waktu melambungkan bola, ia tidak boleh melakukan gerakan pura-pura. - Banyaknya pukulan
Setiap anggota dari regu pemukul hanya berhak atas satu pukulan saja. Pembebas adalah pemain dari regu pemukul yang mendapat giliran memukul pada saat anggota regu lainnya sedang berdiri di dalam lingkaran tiang pertolongan atau tiang bebas. Ia mendapat hak memukul 3 kali. - Giliran memukul
Giliran memukul bagi regu pemukul berdasar urutan nomor yang ada di ruang bebas. Pengganti dapat nomor pemain yang digantinya. Setelah terjadi pertukaran regu lapangan menjadi regu pemukul, giliran yang mulai memukul adalah pemain yang nomor urutnya sesudah pemukul terakhir sebelum regunya menjadi regu lapangan. - Kayu pemukul luncas
Sehabis memukul kayu pemukul harus diletakkan di dalam ruang bujur sangkar. Jika kayu pemukul jatuh di luar garis atau sebagian saja yang keluar, pemukul tidak berhak mendapat nilai kecuali jika ia sempat membetulkan letak kayu pemukul sebagaimana seharusnya sebelum menyentuh tiang pertolongan. Sesudah menyentuh tiang pertolongan masih dapat membetulkan letak kayu pemukul tetapi ia harus lari ke tiang bebas. - Mendapat nilai
Seorang pemukul akan mendapat nilai 2, bila ia dapat lari dari ruang pemukul ke tiang bebas dan kembali ke ruang bebas dengan selamat atas pukulannya sendiri. Jika perjalanan kembali ke ruang bebas dilakukan dalam 2 atau 3 bagian dengan selamat dan pukulannya betul, maka pelari akan mendapat nilai 1l. Setiap bola yang terpukul dan dapat ditangkap oleh pemain lapangan sebelum mengenai tanah, dinyatakan sebagai bola tangkap dan penangkap mendapat nilai 1. - Pertukaran bebas
Pertukaran bebas terjadi:
a) setelah 5 bola tangkap dan belum terjadi pertukaran
b) jika pukulan terakhir dari pembebas merupakan salah, atau ruang bebas telah di bakar, karena tidak ada seorang pun dari regu pemukul
c) jika pelari yang masuk ke ruang bebas melewati garis belakang garis pemukul.
d) jika pemain dari regu pemukul keluar ruang bebas tidak untuk memukul.
e) jika pemain dari regu pemukul ke luar dari batas lapangan
f) jika kayu pemukul pada waktu untuk memukul terlepas dari tangan pemukul.
c. Cara memegang Pemukul
Cara memegang tangkai kayu yang baik dan mudah dilakukan oleh peserta didik adalah seperti sikap tangan pada saat berjabat tangan.
Akbar Ainun Rahman
ReplyDeleteKelas 5
Nama: dimas candra winata
ReplyDeleteKelas: 5
Maulidia Nafissatul 'Azmi
ReplyDeleteKelas:5 SD YOSOREJO 02
Hafiz Bahrudin
ReplyDeleteKelas : 5
ANA KARISMA
ReplyDeleteRendi Dwi Tifani
ReplyDelete30 Desember
ReplyDeleteRendi Dwi Tifani
ReplyDeleteKelas:5
Rendi Dwi Tifani
ReplyDeleteKelas:5
Nama : Aka Azzam Arsepta
ReplyDeletekelas : 5
Kanaya Dwi Atmojo
ReplyDeleteMohammad restu Adhitya
ReplyDeleteKelas V Lima
Nama:Khaerunisa Pratiwi
ReplyDeleteKelas:V( lima)